Perjalanan Tottenham Hotspur di Liga Eropa UEFA 2024/2025 dibentuk oleh transformasi taktis yang signifikan di bawah pelatih kepala baru, Ange Postecoglou. Dengan tim yang kini berada di perempat final dan mengincar langkah lebih jauh, patut untuk menelusuri bagaimana perubahan taktis ini telah membantu Spurs menjadi salah satu tim paling berbahaya dalam kompetisi.
Inti dari peningkatan performa Tottenham adalah transisi mereka dari sepak bola reaktif ke proaktif. Postecoglou telah menerapkan sistem pressing tinggi yang dirancang untuk mengganggu lawan sejak awal dan merebut kembali penguasaan bola di area yang lebih maju. Pergeseran mentalitas ini memungkinkan Spurs mengendalikan tempo pertandingan dan terus menekan tim lawan.
Formasi yang biasanya digunakan adalah 4-3-3 yang fleksibel, dengan penyerang sayap memainkan peran penting dalam membuka pertahanan dan menciptakan ruang bagi gelandang yang menusuk ke depan. James Maddison, khususnya, berkembang dalam skema ini, berperan sebagai motor kreatif yang menghubungkan permainan dan mengatur tempo. Kemampuannya bermain di antara lini membuat serangan Tottenham menjadi lebih tak terduga dan efektif.
Secara defensif, Spurs telah mengalami peningkatan yang signifikan. Alih-alih mengandalkan blok bertahan yang dalam, mereka kini menekan tinggi di lapangan dan berusaha mempersempit ruang di lini tengah. Pendekatan ini membantu mengurangi jumlah tembakan yang mereka hadapi dan memungkinkan mereka untuk segera merebut kembali penguasaan bola saat kehilangan. Cristian Romero dan Micky van de Ven telah membentuk duet solid di lini belakang, menggabungkan kekuatan fisik dengan penempatan posisi yang cerdas.
Wing-back juga telah menjadi elemen sentral dalam taktik Tottenham. Pedro Porro dan Destiny Udogie sering maju tinggi dan melebar, hampir berperan sebagai winger saat tim menguasai bola. Ini memberikan lebar dalam serangan Spurs sekaligus memungkinkan winger mereka, seperti Son Heung-min dan Dejan Kulusevski, untuk masuk ke tengah dan menjadi ancaman di area sentral.
Bola mati juga menjadi area peningkatan bagi Tottenham. Mereka menunjukkan organisasi dan niat yang lebih baik saat menghadapi tendangan sudut dan tendangan bebas, baik dalam bertahan maupun menyerang. Fokus baru ini telah menghasilkan beberapa gol dari situasi bola mati, menambah senjata tambahan dalam strategi permainan mereka.
Kondisi fisik tim dan manajemen permainan juga mengalami peningkatan. Dengan gaya bermain yang lebih intens, kebugaran menjadi aspek krusial. Postecoglou memastikan skuadnya siap secara fisik dan mental untuk menghadapi tuntutan kompetisi domestik maupun Eropa.
Evolusi taktis ini telah membuahkan hasil di Liga Eropa. Tottenham mampu mencetak gol dengan leluasa, menguasai penguasaan bola, dan mengelola pertandingan dengan lebih efektif dibanding musim-musim sebelumnya. Penampilan mereka di fase grup menjadi fondasi, dan keberhasilan di babak gugur dibangun melalui konsistensi dalam mengeksekusi rencana permainan.
Saat menghadapi Eintracht Frankfurt di perempat final, Spurs akan mengandalkan identitas taktis ini untuk melewati laga yang diprediksi akan sangat menantang. Frankfurt dikenal dengan gaya bermain agresif mereka, namun penguasaan ruang dan tempo oleh Tottenham bisa menjadi keunggulan utama mereka.
Perjalanan masih jauh dari selesai, tetapi satu hal sudah jelas: perkembangan taktis Tottenham Hotspur di bawah Ange Postecoglou telah menjadikan mereka salah satu tim paling menarik dan lengkap di Liga Eropa UEFA 2024/2025. Jika mereka terus berada di jalur ini, bukan tidak mungkin mereka akan mengangkat trofi di akhir musim.